1. Register seri
Register seri adalah sebuah register dimana proses penyimpanan datanya dapat dilakukan secara serial.
Penyimpanan data secara seri dilakukan dengan memasukkan data per bit, misalnya dari
FF paling kiri digeser per bit ke kanan sampai semua FF terisi. Penyimpanan seperti ini
dinamakan "penyimpanan data geser kanan". Penggeseran data ini dikendalikan melalui
sinyal clock.
Gambar 6.1 menyatakan rangkaian penyimpanan data secara seri, yang menggunakan
FF data. Misalkan FF data yang dipilih akan mengambil data ketika sinyal clock mulai
turun (trailing-edge). Pengambilan data terjadi ketika sinyal clock bernilai rendah dan
penahanan data dilakukan ketika sinyal clock bernilai tinggi
gambar 6.1
Dalam rangkaian gambar 6.1 terlihat bahwa keluaran dari FF Q3, Q2 dan Q1 merupakan masukan data bagi FF berikutnya. Berikut ini disajikan sebuah contoh bentuk sinyal yang dihasilkan oleh register tersebut dalam bentuk diagram waktu . Dari diagram tersebut terlihat bahwa data yang dimasukkan ke FF paling kiri digeser ke kanan secara berkesinambungan dan untuk menyimpan data 4 bit secara seri diperlukan waktu empat kali periode clock-nya.
2. Register Paralel
Register seri adalah sebuah register yang dapat menyimpan data dimana proses penyimpanan datanya dapat dilakukan secara paralel.
Penyimpanan data secara paralel dapat dipahami sebagai pemasukan data D3, D2, D1, dan D0 berturut-turut ke FF dengan keluaran berturut-turut Q3, Q2, Q1, dan Q0, secara serentak atau bersamaan (lihat gambar 6.3). Misalkan FF data yang digunakan dalam rangkaian ini akan mengambil data ketika sinyal clock berubah menjadi tinggi dan selama sinyal clock bernilai tinggi. Pada saat sinyal clock bernilai rendah, keluaran FF dalam keadaan stabil (menahan). Dalam hubungan ini baik masukan seri maupun clock dapat dipasang pada nilai rendah,sehingga data masukan seri tidak mengubah keluaran. Cara kerja dari rangkaian penyimpan data secara paralel dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ketika Kendali Masukan diberi nilai "0", maka keluaran dari gerbang G11, G12, sampai dengan G42, selalu bernilai "1". Ini berarti bahwa sinyal Preset dan sinyal Preclear bernilai "1". Karena Preset dan Preclear dinyatakan aktif rendah, maka FFberfungsi normal. Namun karena clock bernilai nol, maka keluaran FF akan stabil (mempertahankan nilai semula). Dalam keadaan ini data lama ditahan, dan data baru tidak boleh masuk.
Down Counter adalah Counter yang dapat menghitung secara berurutan dari bilangan terbesar ke bilangan terkecil. Tabel PS/NS untuk Up dan Down Counter 3 bit seperti ditunjukan pada Tabel :
Untuk membuat sebuah rangkaian Up Counter, lakukan langkah-langkah sintesa rangkaian yang telah dijelaskan sebelumnya. Dari hasil persamaan logika berdasarkan Tabel PS/NS di atas didapatkan rangkaian seperti di bawah ini :
Dapat dilihat bahwa Down Counting merupakan kebalikan dari Up Counting, sehingga rangkaiannya masih tetap menggunakan rangkaian Up Counter, hanya outputnya diambilkan dari Q masing-masing Flip-flop. Bentuk rangkaian Down Counter adalah seperti gambar di bawah ini :
RANGKAIAN UP/DOWN COUNTER
Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan Down Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada gambar 4.4 ditunjukkan rangkaian Up/Down Counter Sinkron 3 bit. Jika input CNTRL bernilai ‘1’ maka Counter akan menghitung naik (UP), sedangkan jika input CNTRL bernilai ‘0’, Counter akan menghitung turun (DOWN).
Jika SUB=0 maka bit-bit B akan melewati EXOR tidak mengalami inversi, dalam hal ini FA menghasilkan S=A+B.
Jika SUB=1 maka FA akan menghasilkan S=A+B+1=A+B’.B’ merpresentasikan bilangan negatif, sehingga S=A-B.
CONTOH :
- Penambahan
SUB = 0 digunakan ketika melakukan penjumlahan.
Cth :
3 ==> 0011
2 ==> 0010
___+ _____+
0101 ==> 5
Pada contoh di atas, jika dimasukkan ke dalam rangkaian :
"Ketika SUB = 0 dimasukkan ke gerbang XOR bersama input dari B maka hasilnya akan sama dengan B itu sendiri. Dan semua bit yang diinputkan ke dalam FA ditambahkan seluruhnya sehingga menghasilkan Sum dan Carry Out."
- Pengurangan
SUB = 1 digunakan ketika melakukan pengurangan.
Cth :
9 ==> 1001
5 ==> 0101
___- _____-
Maka bilangan biner 5 dikomplemen 2-kan dulu dan tanda (-) berubah menjadi tanda (+).
9 ==> 1001 ==> 1001
5 ==> 0101 ==> 1011
___- _____- _____+
Tdk dianggap <== (1) 0100 ==> 4
Komplemen 2 pada pengurangan adalah : komplemen 1 + 1
Komplemen 1 adalah : inverter dari bilangan biner tsb.
Pada contoh di atas, jika dimasukkan ke dalam rangkaian :
"Ketika SUB = 1 dimasukkan ke gerbang XOR bersama input dari B maka hasilnya merupakan inverter B. Dan semua bit yang diinputkan ke dalam FA ditambahkan seluruhnya sehingga menghasilkan Sum dan Carry Out."
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga 1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 256, dimulai dari kode 0 hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.
Tabel Karakter ASCII
Tabel berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan MS-DOS, pengguna dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87 untuk karakter huruf latin "W" kapital.
Karakter
Nilai Unicode
(heksadesimal)
Nilai ANSI ASCII
(desimal)
Keterangan
NUL
0000
0
Null (tidak tampak)
SOH
0001
1
Start of heading (tidak tampak)
STX
0002
2
Start of text (tidak tampak)
ETX
0003
3
End of text (tidak tampak)
EOT
0004
4
End of transmission (tidak tampak)
ENQ
0005
5
Enquiry (tidak tampak)
ACK
0006
6
Acknowledge (tidak tampak)
BEL
0007
7
Bell (tidak tampak)
BS
0008
8
Menghapus satu karakter di belakang kursor (Backspace)
Setiap kali switch On, atau setiapkali Timer On dan Hari gelap
Lampu jalan akan menyala jika
TUGAS 3B
Gerbang XOR Untuk 2 Input
Output akan berlogika 0 jika Kedua Input sama dan Output berlogika 1 jika Kedua Input Berbeda
Untuk Input >2 …………………………?
Tabel kebenaran untuk 2 input
a
b
output
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
Buat tabel kebenaran untuk gerbang XOR 3 , 4 dan 5 input, jelaskan kesimpulan anda…….!!!!!!!
JAWABAN :
Tabel kebenaran gerbang XOR
Untuk 3 input
a
b
c
output
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
Untuk 4 input
a
b
c
d
output
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
Untuk 5 input
a
b
c
d
e
output
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
a
b
c
d
e
output
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
Kesimpulan:
Dalam tabel gerbang logika XOR untuk tabel percobaan diatas maka kita dapat simpulkan bahwa untuk memperoleh hasil output dari gerbang logika XOR yang inputnya lebih dari 2 atau terdiri dari 3, 4,...dst. Maka kita harus mengetes input 2 pertama dahulu lalu hasilnya baru kita tes dengan input ketiga dan begitulah seterusnya. Prinsip pada gerbang logika XOR adalah output akan bernilai 1 apabila kedua input berbeda dan output akan bernilai 1 apabila kedua input berbeda. Demikianlah kesimpula dari analisa tabel percobaan pada gerbang logika XOR tersebut, semoga ilmu bermanfaat bagi para pembaca.......!!!!*_*